Pages

Minggu, 21 Agustus 2011

TRANSVESTIC FETIHISM



Ini adalah gangguan terhadap seorang laki-laki yang mengalami gairah seksual dengan memakai pakaian perempuan, meskipun ia tetap merasa sebagai laki-laki yang disebut transvetisme. Penderita transvestitism selain  memiliki ketertarikan seksual erotic, juga tertuju pada jenis kelamin yang sama, ia pun menikmati penampilan social dengan menggunakan atribut kewanitaan.
            Praktiknya bervariasi mulai dari memakai pakaian dalam perempuan di balik pakaian perempuan lengkap. Beberapa transvestik menyukai muncul di depan umum sebagai perempuan tersebut menjadi artis panggung di klub-klub malam, memberikan kesenangan bagi banyak orang yang konvensional dalam hal seks dengan menonton pemakai pakaian lawan jenis yang beraksi dengan terampil. Transvetisme jangan dicampuradukkan dengan memakai pakaian lawan jenis yang berhubungan dengan gangguan identitas gender atau dengan  kecenderungan/minat memakai pakaian lawan jenis pada beberapa homoseksual.
            Fetishisme Transvestik bisanya diawali dengan separuh memakai pakaian lawan jenis di masa kanak-kanak atau remaja. Para tranvestit adalah heteroseksual, selalu laki-laki, dan secara umum hanya memakai pakaian lawan jenis secara episodic, bukan secara rutin. Di luar itu mereka cenderung berpenampilan, berperilaku, dan memiliki minat seksual maskulin. Banyak yang menikah dan menjalani kehidupan yang konvensional.
            Dorongan untuk memakai pakaian lawan jenis dapat menjadi lebih sering dalam perjalaanan waktu dan kadang disertai disforia gender-merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin anatomisnya, namun tidak separah yang dialami dalam GIG.Transvestisme komorbid dengan tipe parafilia lain, terutama masokisme (Zucker & Blanchard, 1997).

Contoh Kasus Transvestis Fetishm
INILAH.COM, Bekasi - Psikolog Universitas Indonesia menduga Rahmat Sulistiyo alias Fransiska Anatasya Octaviany mengalami penyakit transvestisme. Rahmat Sulistiyo merupakan seorang lelaki yang berpura-pura sebagai wanita dan menikahi Muhamad Umar.
Psikolog UI Bagus Takwin menuturkan, apa yang dilakukan Rahmat dengan cara menyembunyikan identitasnya sebagai lelaki dan memilih gaya wanita serta menikahi seorang lelaki asli ini tentunya memiliki kecendurangan transvestisme. Orang yang memiliki kecendrungan transvestisme disebut sebagai transvestite.
Rahmat masuk dalam kategori transvestite karena secara dirinya merupakan seorang lelaki yang menginginkan memakai pakaian perempuan hingga akhirnya terjebak dalam fisik perempuan.”Orang-orang seperti Rahmat ini biasanya memang memiliki kecintaan kepada lelaki tulen, bukan lelaki yang berasal dari kelompok yang seperti Rahmat alami,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Rahmat pun dengan berbagai cara melakukan penipuan untuk dapat menikahi Muhamad Umar. Kalau pun Rahmat mengaku sebagai pria normal yang juga mencintai wanita, Rahmat pun masuk dalam ketegori biseksual. [tb/mah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar