Pages

Minggu, 21 Agustus 2011

EXHIBITIONISM



Eksibisionisme adalah prefensi tinggi dan berulang untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan memamerkan alat kelaminnya kepada orang yang tidak dikenal yang tidak pula menginginkannya, kadang kepada seorang anak. Secara mayorotas terdiri dari orang-orang yang berlawan jenis. Kadang-kadang demonstrasi alat kelamin tersebut disertai oleh oktivitas masturbasi.
            Gangguan ini berawal dari masa remaja (Murphy, 1997). Seperti halnya pada vayourisme jarang ada upaya untuk melakukan kontak secara nyata dengan orang yang tidak dikenal tersebut.
            Gairah seksual yang terjadi dengan berfantasi memaerkan alat kelaminnya atau benar-benar berfantasi atau ketika benar-benar memamerkannya. Pada sebagian besar kasus ada keinginan untuk mengejutkan atau membuat malu korbannya.
            Bila digabungkan voyuerisme dan eksibisionnisme merupakan mayoritas dari seluruh kejahatan seksual yang berhasil diketahui. Frekuensi eksibisionisme jauh lebih banyak dikalangan laki-laki . dorongan untuk memamerkan alat kelaminnya tampak sangat kuat dan hamper tidak dapat dikendalikan pada eksibisionis atau flasheer, dan tampaknya dipicu oleh kecemasan dan kegelisahan serta gairah seksual. Seorang eksibisionis tetap melakukan aktivitasnya tersebut bahkan setelah mengalami cidera saraf tulang belakang yang membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah (defrazio, 1987), karena dorongan tersebut bersifat impulsive, pemmeran tersebut dapat dilakukan cukup sering dan bahkan dilokasi dan waktu yang sama dalam satu hari. Tampaknya para eksibisionis memiliki dorongan yang sangat kuat sehingga pada saat melakukan tindakan tersebut , mereka biasanya tidak memperdulikan konsekuensi social dan hokum dari tindakan mereka (steven&jones 1972). Dalam keputusan dan ketegangan yang dirasakan pada saat itu,mereka dapat mengalami sakit kepala dan jantungnya berdegup kencang serta timbul rasa ketidaknyataan (derealisasi). Setelah melakukan tindakan itu mereka langsung gemetar dan menyesalinya (boundn&hutchinton, 1960). Secara umum eksibisionis adalah orang yang tidak matang dalam mendekati lawan jenisnya dan mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal. Lebih daris eparuh penghidap eksibisionis berstatus menikah, namun memiliki hubungan seksual yang tidak memuaskan dengan pasangan (mohr, turner & jerry, 1964).
            Dibandingkan dengan orang normal dan para penjahat seks yang melakukan penyerangan dengan kekerasan, para eksibisionis menunjukan gairah yang jauh lebih besar sebagai respon terhadap tampilan gambar-gambar perempuan yang berpakaian lengkap dalam situasi nonseksual, seperti naek escalator, atau duduk di taman, namun mereka menunjukan minat seksual yang sama tingginya sebagai respon terhadap tampilan gambar-gambar erotis dan vulgar. Hasil tersebut sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa eksibishionis  salah mengartikan tanda-tanda dalam fase pendekatan dalam hubungan seksual yang bagi para noneksibhisionis merupakan situasi nonerotis.
Penyebab gangguan ini antara lain :
a.       Kecenderungan penderita yang kuat terhadap keyakinan bahwa masturbasi itu berdosa sehingga dengan menjadikan masturbasi sebagai bagian dari eksibisi genital, maka masturbasi bukan menjadi aktivitas tunggal
b.      Orang eksibionis biasanya mengalami perasaan rendah diri, tidak aman, inadekuat dalam relasi social, serta memperoleh ibu yang dominan dan sangat protektif
c.       Pada umumnya, eksitasi dari khalayak tempat penderita memamerkan alat kelaminya justru menjadi factor penguat bagi berulangnay perilaku eksibisi tersebut
Criteria eksibisionisme dalam DSM-IV-TR
1.      Berulang intens dan terjadi selama periode 6 bulan, fantasi, dorongan atau perilaku yang menimbulkan dorongan seksual yang berkaitan dengan memamerkan alat kelamin pada orang yang tidak dikenal  yang tidak menduganya
2.      Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan tersebut menyebabkan orang tersebut mengalami distress atau mengalami masalah interpersonal
Contoh Kasus Exhibitionism
Jakarta Betapa tak menyenangkannya punya pengalaman diganggu pria exhibitionist alias suka memamerkan alat kelamin. Namun rupanya pengalaman itu pernah dialami bintang sinetron Zaskia Adya Mecca. Zaskia bertutur ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, ia punya saudara seorang exhibitionist. Naasnya lagi pria itu tinggal serumah dengan Zaskia. "Dia suka menunjukkan alat vitalnya, nggak jelas maksudnya apa," ujar Zaskia ketika ditemui detikhot dalam acara perkenalan produk mainan Newboy Indonesia, di Ballroom 1 Hotel Mulia, Jl Asia Afrika, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2007).
Untungnya kejadian itu tak berlangsung lama karena Zaskia langsung melapor pada orang tuanya. Kendati demikian kenangan itu berbekas padanya. Mantan kekasih Sahrul Gunawan itu jadi sulit mempercayai pria bahkan saudara sekalipun. "Ya jangan percaya laki-laki tinggal di rumah. Apalagi kalau saya punya anak nanti. Saya tekankan supaya tidak seperti itu. Jangan sampai anak-anak terlepas dari pengawasan," tutur Zaskia yang bersikeras tak ingin kejadian masa kecilnya itu menimpa anak-anaknya kelak. Kini yang tersisa adalah kebencian dan rasa kesal mengapa ia harus mengalami kejadian tersebut. Terlebih pria exhibitionist itu adalah saudaranya sendiri.(yla/yla)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar