Froteurisme adalah gangguan yang berkaitan dengan melakukan sentuhan yang berorientasi sesksual pada bagian tubuh seseorang yang tidak menaruh curiga akan terjadinya hal tersebut. Froteur bisa menggosokan penisnya ke paha atau pantat seorang perempuan atau menyentuh payudarah atau alat kelaminnya. Tindakan ini umumnya dilakukan di tempat umum , seperti dalam bus yang penuh penumpang atau trotoar yang penuh pejalan kaki, yang memudahkan pelaku untuk melarikan diri . froteurisme merupakan gangguan yang berawal dari masa remaja dan uumumnya diidap bersama dengan tipe parafilia lainnya (Krueger & Kaplan, 1997).
Criteria froteurisme dalam DSM-IV-TR
1. Berulang intens dan terjadi selama periode 6 bulan, fantasi, dorongan atau perilaku yang menimbulkan dorongan seksual yang berkaitan dengan menyentuh atau menggosokan bagian tubuhnya pada orang lain yang tidak menghendakinya
2. Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan dan fantasi tersebut menyebabkan distress atau mengalami masalah interpersonal
Contoh Kasus Froteurism
Jakarta - Polres Jakarta Barat akhirnya menetapkan Edi (43) jadi tersangka. Namun, Edi yang ditangkap karena kedapatan menggesekkan alat kelaminnya ke jeans Evi (19) di Bus TransJ ini, tidak ditahan oleh polisi.
"Untuk sementara, pelaku tidak ditahan," tegas Wakapolres Jakarta Barat, AKBP Aan Suhanan di kantornya, Jakarta, Senin (7/2/2011) malam.
Aan menjelaskan, Edi disangkakan pasal 281 mengenai kesopanan di depan umum. Ancaman pasal ini hanya hukuman badan selama dua tahun.
"Pelaku tidak ditahan, hanya dikenakan karena ancaman hukuman di bawah 5 tahun," lanjut Aan.
Pelecehan yang dialami Evi ini terjadi di Halte Busway Sasak di Jl Panang, Kebon Jeruk, Jakbar, Senin (7/2/2011) sore. Evi naik bus dari Halte Pondok Indah, Jaksel menuju koridor Lebak Bulus-Harmoni.
Sepanjang perjalanan, Evi memang merasa ada yang menggesek-gesek sesuatu di celana jeans bagian belakang. Karena bus penuh, Evi pun cuek saja.
"Saya enggak curiga. Pas sampai di Halte Sasak, baru dikasih tahu sama penumpang lain, kalau ada pria yang senggol-senggol belakang saya," terangnya.
Evi pun langsung meraba bagian belakang jeansnya. Ternyata, ada berkas sperma yang masih basah. "Saya memang merasa ada dingin-dingin gitu. Terus penumpang yang lain memberi tahu kalau pria yang melakukan pelecehan itu baru saja mau turun," terangnya.
Rupanya penumpang lain baru memberitahu karena pelaku baru saja turun di Halte Sasak. Sontak melihat Edi hendak kabur, Evi pun berteriak. Petugas TransJ langsung sigap menangkap Edi, yang ternyata berprofesi sebagai sopir pribadi.
Tidak diketahui sejak dari halte mana Edi mulai menggesek-gesekkan alat kelaminnya. Edi langsung dibawa ke Polsek Kebun Jeruk, yang melimpahkannya ke Polres Jakarta Barat.
Saat diperiksa, Edi diketahui tidak mengenakan celana dalam. "Saya emang gesek-gesek, tapi enggak sengaja keluar sperma," ujar Edi dengan wajah lemas. (mok/asp)
Saat diperiksa, Edi diketahui tidak mengenakan celana dalam. "Saya emang gesek-gesek, tapi enggak sengaja keluar sperma," ujar Edi dengan wajah lemas. (mok/asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar